Golek Web

Kamis, 02 Februari 2012

SMKN 1 Seyegan Bikin Motor Hybrid

Motor Hibryd (HARIAN JOGJA/JOKO NUGROHO)
SLEMAN—SMKN 1 Seyegan, Sleman, merakit sepeda motor bertenaga bensin dan listrik atau disebut motor Lising. Motor Hybrid antara tenaga bensin dan listrik ini dimulai sejak 2006 dan baru terealisasi dibikin pada 2011 ini.
Guru Otomotif SMKN 1 Seyegan Ali Prawoto mengatakan motor ini tidak berbeda dengan motor pada umumnya. Hanya saja motor ini ditambahkan mesin yang menggunakan tenaga aki yang bisa dicharge ke listrik.
“Motor ini bisa dikatakan ramah lingkungan dan irit bahan bakar gas. Kami sudah melakukan serangkaian uji coba. Menggunakan tenaga listrik saja motor ini bisa berjalan dari Pasar Sleman hingga Ring Road Maguwoharjo,” ujar Ali di SMKN 1 Seyegan, Rabu (11/1).
Ali menjelaskan jarak tempuh dari motor listriknya mencapai 30 km dengan kecepatan maksimal 30 km/jam. Mesin penggerak diputar lewat bahan bakar aki berkekuatan 288 watt. Sedangkan  lama waktu untuk mengisi aki dibutuhkan sekitar empat jam.
Kini, motor Lising sedang dalam pembaharuan bodi agar penampilannya terlihat lebih menarik.
Sebab saat ini bodi motor hanya menggunakan pelat baja yang dibentuk sangat sederhana dan kurang menarik dilihat.
Selain pengembangan bodi, motor ini juga masih dikembangkan agar bisa berjalan sambil mengecharge aki.  “Saat ini, untuk motor listrik hanya bisa di-charge dengan aliran listrik di rumah-rumah,” kata Ali.
Untuk biaya perakitan Motor Lising menelan dana hingga Rp10 juta. Angka ini, lanjut Ali, bisa ditekan lagi jika nantinya Motor Lising diproduksi secara massal. “Kini kami juga sedang memproses hak cipta karya Motor Lising ini yang bekerja sama dengan UGM,” tambahnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Sri Widada berharap ada dukungan dari Bupati Sleman Sri Purnomo untuk mempromokan Motor Lising ini. Seperi halnya Joko Widodo, dia berharap Motor Lising juga mendapat perhatian yang cukup bagus dari Bupati Sleman.
Sri melanjutkan, selama ini SMKN 1 Seyegan juga telah memproduksi kendaraan Onsin atau Onthel Bersemin. Kendaraan ini juga telah diproduksi secara massal hingga 100 unit dengan harga Rp2,5 juta.
“Waktu itu produksinya untuk masyarakat di Lampung. Nah, jika bisa Onsin ini juga diproduksi untuk warga Sleman atau kendaraan dinas begitu. Akan lebih menarik,” tambah Sri.(Harian Jogja/Joko Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar